Monday, August 18, 2008
Komentar atas artikel “Why IT Doesn’t Matter Anymore”
Posted by diNa at 7:14 AM 0 comments
Teknologi Informasi
Bersamaan dengan meluasnya kekuatan dan kehadiran IT, perusahaan melihat hal ini sebagai sumber daya yang penting bagi kesuksesannya, fakta ini tercermin dalam kebiasaan belanja perusahaan. Pada tahun, 1965, berdasarkan studi Departemen Analisa Ekonomi Biro Perdagangan Amerika, kurang dari 5% pembelanjaan modal perusahaan di Amerika dibelanjakan dalam tekhnologi informasi. Setelah pengenalan PC di tahun 1980an, persentase belanja meningkat menjadi 15%. Pada tahun 1990an, pembelanjaan tersebut mencapai lebih dari 30%, dan pada akhir dekade tersebut pembelanjaan tersebut hampir mendekati 50%. Bahkan dengan sluggishness dalam pembelanjaan teknologi, bisnis di seluruh dunia tetap melakukan pengeluaran lebih dari $ 2 triliun per tahun untuk TI.
Tetapi venerasi TI berlanjut semakin dalam dari pada dollar. Hal ini dibuktikan dengan pergeseran perilaku top manajemen. Dua belas tahun lalu, sebagian besar eksekutif memandang rendah komputer sebagai alat bantu kaum proletar -mesin ketik dan kalkulator yang mahal- yang paling cocok digunakan oleh pegawai rendahan seperti sekretaris, analis dan teknisi. Dahulu sangat jarang seorang eksekutif bersedia mengijinkan jari-jarinya menyentuh keyboard, hanya sedikit teknologi informasi digunakan dalam pemikiran strategisnya. Saat ini, hal itu telah berubah total. Para Eksekutif puncak saat ini secara rutin membicarakan mengenai nilai strategis teknologi informasi, berkaitan mengenai bagaimana mereka dapat menggunakan TI untuk memperoleh keuntungan bersaing, berbicara mengenai digitalisasi model bisnis mereka. Sebagian besar telah menunjuk seoarang kepala bagian informasi (chief information officers) dalam tim senior manajemennya, dan sebagian besar juga telah mempekerjakan firma konsultasi strategi untuk menyediakan gagasan-gagasan segar berkenaan dengan bagaimana cara untuk meleverage investasi TI untuk diferensiasi dan keuntungan.
Dibalik perubahan dalam pemikiran tersebut terdapat asumsi sederhana, yaitu: potensi TI dan ubiguitas yang telah meningkat, begitu juga dengan nilai strategisnya. Hal tersebut merupakan asumsi yang masuk akal, bahkan intuitiv sekalipun. Tetapi hal tersebut telah disalahartikan. Apa yang menjadikan suatu sumber daya bernilai strategis –apa yang menjadikan hal tersebut berkapasitas untuk dijadikan sebagai dasar keuntungan kompetisi yang berlanjut- bukan lah ubiguitasnya tetapi adalah kelangkaannya. Anda hanya akan mendapatkan keuntungan atas pesaing anda dengan mempunyai atau melakukan sesuatu yang pesaing anda tidak miliki atau lakukan. Pada saat ini, fungsi dasar TI –penyimpanan data, pemrosesan data, dan pengiriman data- telah tersedia dan affordable bagi semua orang.
Kekuatan dan presence utamanya telah dimulai dengan merubahnya dari sumber daya strategis potensial menjadi faktor komoditas produksi. Meretia telah menjadi pengorbanan dalam melakukan bisnis yang harus dibayar oleh semua pihak tetapi tidak memberi jarak bagi siapapun.
TI dapat dipandang sebagai serial teknologi mutakhir yang diadopsi secara luas yang telah membentuk kembali industri dalam kurun waktu dua abad terakhir –berawal dari mesin uap dan rail kereta api ke telegraph dan telepon hingga generator listrik dan mesin konstribusi internal. Secara ringkas, dengannya telah dibangun infrastruktur perdagangan, semua teknologi ini telah membuka kesempatan untuk masa depan- menunjukkan perusahaan untuk memperoleh manfaat nyata. Tetapi sejalan dengan peningkatan ketersediaan dan penurunan biayanya –seiring meretia menjadi ubiguitas- meretia menjadi komoditas input. Berawal dari tujuan strategis, meretia menjadi maya; meretia tidak lagi berarti. Hal ini lah yang sebenarnya terjadi pada TI saat ini, dan implikasi bagi manajemen TI perusahaan profound.
Posted by diNa at 7:09 AM 0 comments
Saturday, July 19, 2008
Independent Versus Internal Auditing
Posted by diNa at 8:31 AM 0 comments
Labels: suatu pengantar
Friday, July 18, 2008
Ekuitas: Pengertian
- Hak-hak masing-masing pihak atas penyelesaian klaim
- Hak penggunaan aset dalam operasi
- Substansi ekonomik perjanjian
Posted by diNa at 5:40 PM 2 comments
Thursday, July 17, 2008
iklas
Kadangkala saya berpikir apa siyh yg namanya "iKlas"..??? susah juga ya kalo harus ngebahas soal keiklasan.. klo pun harus dibahas, saya selalu berbalik pada diri saya sendiri, apakah saya telah melakukan sesuatu yang iklas jika melakukan sesuatu hal itu.. Apa bner jika kita melakukan sesuatu hal tidak mengharapkan timbal balik atas hal yang telah kita lakukan td..?? Oh Tuhan, begitu beratnya saya memahami arti sebuah keiklasan.
Suatu ketika, disaat aku menolong seorang teman yg kala itu sedang kesusahan dan juga butuh bantuan dari orang-orang sekitar dia, yg pada saat itu juga saya sedang dekat dengan dia. Tanpa berpikir panjang, saya dengan setia turut membantunya.. dikala dia butuh tempat tinggal saat dia kabur dari rumahnya, rumahku yang dijadikan pelariannya dan tempat berlindungnya.. sampai-sampai ortuku sendiri menganggap dia sebagai anaknya sndiri.. sampai akhirnya dia melewati semua kesusahan dia.. Saya pun senang sekali bisa ngebantu seorang sahabat yg sedang susah..
Namun, ntah kenapa???? dia begitu cepatnya merubah sikapnya 180 derajat..dia jd sinis n acuh padaku.. padahal aku ga ngerasa ada salah padanya.. bahkan dia sudah ku anggap sebagai saudaraku sndiri..
Sekarang dia malah balik menyerangku, dan berkata pada orang lain.. klo dia bangkit dari kesusahannya tanpa ada orang lain yang membantu.. dan aku dianggap tidak ada bantunya ma skali dan hanya bisa ngomong tanpa realisasi apa-apa dalam ngebantu dia.. bahkan saya di Fitnah atas tindakan yang tidak pernah aku lakukan..
Jadi iklas itu apa siyh sbenernya...???
Posted by diNa at 3:30 AM 0 comments
Labels: sharing..
Tuesday, July 15, 2008
Sistem Informasi Akunting
- Tujuan (Kegunaan)
- Tahap
- Tugas
- Pengguna
- Sumber daya
Dipihak lain, sistem informasi akunting suatu perusahaan memperlihatkan aspek-aspek yang membedakannya dari sistem informasi perusahaan keseluruhan. Aspek-aspek ini timbul karena fungsi akunting berkaitan dengan dampak ekonomis dari kejadian-kejadian tertentu terhadap kegiatan dan kesejahteraan perusahaan. Jadi, sistem informasi akunting hanya menerima data ekonomi dari kejadian-kejadian (transakasi) ekstern dan operasi intern.Kebanyakan data ini dinyatakan dalam istilah keuangan, misalnya:
- Jumlah penjualan terhadap pelanggan
- Jumlah jam kerja karyawan
- Gaji kotor
Model-model Akunting..
Model adalah gambaran dari kenyataan sebenarnya. Sistem informasi akunting menggunakan dua macam model akunting manajerial, untuk menggambarkan kenyataan dalam hal keuangan yang ada disuatu perusahaan.
Model akunting keuangan.
Hubungan kunci yang mendasari semua model akunting keuangan adalah
Aset = Ekuitas
Kegunaan utama model-model akunting keuangan adalah menghasilkan informasi catatan prestasi perusahaan untuk digunakan oleh pihak-pihak diluar perusahaan. Biasanya informasi ini disajikan dalam bentuk neraca, ikhtisar laba rugi, dan ikhtisar arus kas.
Model Akunting Manajerial
Akunting manajerial merupakan cabang akunting yang menyangkut penyediaan informasi keuangan bagi pengguna-pengguna intern suatu perusahaan. Contoh model akunting manajerial adalah model biaya-volume-laba, model biaya-analisis varians, dan model peramalan arus kas. Model-model seperti itu menyediakan informasi pengarah perhatian dan informasi pengambilan keputusan bagi para manajer, guna membantu mereka dalam mengendalikan dan merencanakan kegiatan-kegiatan perusahaan.
Posted by diNa at 6:09 PM 1 comments